Kamis, 18 November 2010

Target Penjualan Tiket Persijap Meleset

JEPARA - Kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011 memang sedang libur. Namun tidak demikian dengan manajemen Persijap Jepara. Mereka malah dipusingkan dengan kondisi keuangan yang semakin menipis. Target mendapat pemasukan besar dari penjualan tiket ternyata meleset. Banyak faktor yang menjadi penyebab. Pertama tentu performa tim yang masih angin-anginan. Kekalahan saat laga pertama menjamu PSM Makassar langsung memantik respon di kalangan suporter. Efeknya, laga selanjutnya saat menghadapi Persiba Balikpapan, jumlah penonton turun drastis. Selain itu, jadwal siaran langsung televisi yang diterima Persijap juga di satu sisi ikut berdampak pada penjualan tiket. Meskipun Persijap mendapat kompensasi atas siaran langsung tersebut, namun tetap saja tidak mampu menutup seluruh kebutuhan dalam sebuah pertandingan. Musim lalu, dari sembilan laga kandang di putaran pertama Persijap mendapat jatah enam siaran langsung. Dari situ panpel hanya mendapatkan Rp1,26 miliar. Sedangkan pada putaran kedua, dari delapan laga kandang dengan tiga kali siaran langsung, panpel mendapatkan Rp1,84 miliar. ”Kami bisa memaklumi kalau dukungan dari publik sepakbola Jepara belum maksimal. Karena penampilan tim juga belum sepenuhnya memuaskan. Kami yakin, seiring membaiknya performa tim, jumlah penonton yang datang ke stadion juga akan meningkat,” kata Wakil Sekretaris Tim Persijap Nurjamil. Selain dua faktor tersebut, temuan adanya tiket palsu dan tiket kadaluwarsa juga sedikit banyak mengurangi pendapatan tim. Untuk itulah, manajemen meminta kepada panpel untul meningkatkan kinerja pada pertandingan-pertandingan kandang berikutnya. Berbagai terobosan untuk memaksimalkan pendapatan dari sektor penjualan tiket telah dilakukan. Musim ini, Panpel Persijap menaikkan harga tiket masuk ke Stadion Gelora Bumi Kartini. Kenaikan harga tiket ini bervariasi. Untuk tribun terbuka blok C1 dan C2 yang semula Rp15.000 naik menjadi Rp20.000. Blok D1 dan D2 yang semula Rp20.000 naik menjadi Rp25.000. Sementara di tribun tertutup blok B1 dan B2 harga tiketnya direncanakan tetap, yakni Rp50.000. ”Kami akan segera melakukan evaluasi untuk mengambil langkah selanjutnya. Mengingat keuangan tim juga semakin menipis. Penggalian dana harus diupayakan agar tim ini bisa tetap bernapas hingga akhir kompetisi mendatang. Hanya, mengenai teknisnya masih akan kami bahas dalam evaluasi nanti,” imbuh Nurjamil. Pihaknya berharap, pada pertandingan-pertandingan kandang selanjutnya nanti, jumlah penonton semakin meningkat. Baik saat tidak disiarkan langsung maupun ketika pertandingan langsung. Mengingat, kehadiran penonton akan berdampak besar bagi perjuangan tim. Selain melecut semangat bertanding para pemain di lapangan, dengan membeli tiket berarti masyarakat Jepara telah ikut serta berpartisipasi membangun eksistensi Persijap di kancah sepak bola nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar