Target Penjualan Tiket Persijap Meleset
JEPARA
- Kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011 memang sedang libur.
Namun tidak demikian dengan manajemen Persijap Jepara. Mereka malah
dipusingkan dengan kondisi keuangan yang semakin menipis. Target
mendapat pemasukan besar dari penjualan tiket ternyata meleset.
Banyak
faktor yang menjadi penyebab. Pertama tentu performa tim yang masih
angin-anginan. Kekalahan saat laga pertama menjamu PSM Makassar langsung
memantik respon di kalangan suporter. Efeknya, laga selanjutnya saat
menghadapi Persiba Balikpapan, jumlah penonton turun drastis.
Selain
itu, jadwal siaran langsung televisi yang diterima Persijap juga di
satu sisi ikut berdampak pada penjualan tiket. Meskipun Persijap
mendapat kompensasi atas siaran langsung tersebut, namun tetap saja
tidak mampu menutup seluruh kebutuhan dalam sebuah pertandingan.
Musim
lalu, dari sembilan laga kandang di putaran pertama Persijap mendapat
jatah enam siaran langsung. Dari situ panpel hanya mendapatkan Rp1,26
miliar. Sedangkan pada putaran kedua, dari delapan laga kandang dengan
tiga kali siaran langsung, panpel mendapatkan Rp1,84 miliar.
”Kami
bisa memaklumi kalau dukungan dari publik sepakbola Jepara belum
maksimal. Karena penampilan tim juga belum sepenuhnya memuaskan. Kami
yakin, seiring membaiknya performa tim, jumlah penonton yang datang ke
stadion juga akan meningkat,” kata Wakil Sekretaris Tim Persijap
Nurjamil.
Selain dua faktor tersebut, temuan adanya tiket palsu
dan tiket kadaluwarsa juga sedikit banyak mengurangi pendapatan tim.
Untuk itulah, manajemen meminta kepada panpel untul meningkatkan kinerja
pada pertandingan-pertandingan kandang berikutnya.
Berbagai
terobosan untuk memaksimalkan pendapatan dari sektor penjualan tiket
telah dilakukan. Musim ini, Panpel Persijap menaikkan harga tiket masuk
ke Stadion Gelora Bumi Kartini. Kenaikan harga tiket ini bervariasi.
Untuk tribun terbuka blok C1 dan C2 yang semula Rp15.000 naik menjadi
Rp20.000. Blok D1 dan D2 yang semula Rp20.000 naik menjadi Rp25.000.
Sementara di tribun tertutup blok B1 dan B2 harga tiketnya direncanakan
tetap, yakni Rp50.000.
”Kami akan segera melakukan evaluasi
untuk mengambil langkah selanjutnya. Mengingat keuangan tim juga semakin
menipis. Penggalian dana harus diupayakan agar tim ini bisa tetap
bernapas hingga akhir kompetisi mendatang. Hanya, mengenai teknisnya
masih akan kami bahas dalam evaluasi nanti,” imbuh Nurjamil.
Pihaknya
berharap, pada pertandingan-pertandingan kandang selanjutnya nanti,
jumlah penonton semakin meningkat. Baik saat tidak disiarkan langsung
maupun ketika pertandingan langsung. Mengingat, kehadiran penonton akan
berdampak besar bagi perjuangan tim.
Selain melecut semangat
bertanding para pemain di lapangan, dengan membeli tiket berarti
masyarakat Jepara telah ikut serta berpartisipasi membangun eksistensi
Persijap di kancah sepak bola nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar